Cara puasa ramadhan yang benar dan tepat adalah puasa ramadhan yang memenuhi kaidah agama sekaligus kesehatan. Hal ini tampak dalam perilaku makan dan minum saat berbuka puasa dan sahur.
Pada saat sahur misalnya, tidak mengkonsumsi makanan dan minuman berlebihan dengan alasan menabung. Tindakan itu justru akan memperburuk kondisi tubuh pada waktu siang hari. Yang sebaiknya dilakukan adalah makan dan minum sewajarnya.
Makanan yang tinggi protein seperti susu, telur, ikan, daging ayam dan tahu tempe atau yang tinggi serat seperti sayur dan buah-buahan utuh sangat baik sebagai penyedia energi jangka panjang. Misalnya sepring nasi tim isi ayam dan jamur atau gado-gado dan telur rebus dan jus buah segar atau segelas susu , sudah memadai sebagai hidangan sahur.
Pada saat sahur kesiangan atau bangun menjelang imsak dan tidak sempat menyiapkan makanan, seporsi nasi tambah telur ceplok atau dadar tambah tahu/tempe +pisang atau mentimun atau tomat tambah air minum secukupnya, sudah cukup bergizi dan praktis. Jangan lupa menyediakan buah yang bisa langsung dimakan seperti pisang, pepaya, jeruk atau apel yang sangat bermanfaat pada saat Anda buru-buru sahur menjelang imsak.
Pada saat berbuka puasa ramadhan, sebaiknya tidak makan dan minum terlampau banyak sebagai tindakan makan “balas dendam”. Buka puasa dengan langsung makan makanan berat justru akan memberatkan kerja lambung yang sudah dibiarkan istirahat sekitar 12 jam.
Saat berbuka puasa, ambilah makanan ringan seperti kurma atau koktil buah atau jus buah. Setelah itu jalankan ibadah salat magrib. Lalu asuplah makanan buka seperti makan malam biasa. Atau salah satu anjuran adalah menunda makan malam setelah selesai salat tarawih.
Aturlah agar air yang diminum tetaplah sekitar 6 hingga 8 gelas seperti hari biasa. Caranya adalah pada saat buka puasa sekitar 2 gelas, lalu setelah salat tarawih hingga menjelang tidur antara 3 hingga 4 gelas. Lalu ketika baru bangun tidur ketika akan sahur minumlah segelas, lalu saat sahur minumlah segelas air lagi.
Minum air yang dimaksud di sini tidak selalu berarti air putih saja. Minum teh, susu, koktail buah, jus buah, bahkan kuah sayur termasuk dalam jumlah air yang kita konsumsi. Memang akan terjadi stress fisik pada minggu-minggu pertama melakukan puasa seperti rasa lelah, pusing, dan lain-lain. Terimalah itu dan bekerjalah secara fajar sesuai kemampuan pada saat puasa ramadhan karena tubuh akan melakukan penyesuaian atau adaptasi.
Aturlah kegiatan dan pekerjaan sesuai kemampuan saat berpuasa. Jangan memaksakan diri, tapi jangan pula puasa dijadikan untuk malas bekerja.
Bagi yang menderita sakit dan jika puasa akan memberikan dampak buruk pada kesehaan maka konsultasilah dengan dokter apakah Anda boleh berpuasa atau tidak. JIka tidak disarankan oleh dokter untuk berpuasa maka Anda masih dapat menjalankan fidyah atau amalan lainnya pada bulan Ramadhan.
Demikianlah cara puasa ramadhan yang benar. Selamat menjalankan ibadah puasa.
Sumber : Senior, Gaya Hidup Sehat