Semakin banyak dokter-dokter yang dididik dalam kedokteran medis yang berorientasi kedokteran barat memiliki kesadaran tentang perlunya memandang kesehatan secara holistik(menyeluruh) tidak parsial seperti yang terjadi selama ini. Mereka yang memiliki lompatan pengetahuan atau pencerahan tentang kesehatan justru mereka yang memiliki lintas pengetahuan dengan belajar lintas ilmu seperti dr, Kasim Rasjidi.
Dokter yang saat ini lebih dikenal dengan profesinya sebagai life coach and counselor yang memiliki sederet gelar seperti SpPD(K), KKV, DTM&H, MCTM, SpJP, MHA, LMPNLP, ELT dan CCH.
Inilah beberapa pendangan dari dr, Kasim Rasjidi tentang kesehatan yang patut disimak.
“Ketidaknyamanan yg kita rasakan dalam tubuh, apapun bentuknya, sesungguhnya merupakan sinyal bahwa ada sesuatu yg telah menyimpang dari yang seharusnya tapi tidak kita sadari”
Mungkin karena terlalu sibuk, sehingga tidak mampu lagi mendengar suara dari dalam tubuh kita sendiri dan tak cukup peka untuk berterima kasih kepada tubuh yg selama ini telah berjasa menopang dan membawa jiwa dan ruh kita ke mana-mana.
Dalam perjalanan profesinya , dengan berbagai bidang yg didalaminya dan perenungannya tentang apakah yg dilakukan selama ini sudah benar, akhirnya mengantarkannya pada suatu pemikiran bahwa untuk meningkatkan derajat kesehatan seseorang, sistem yg ada dalam diri klienlah sesungguhnya yg mesti dipelihara dan diperbaiki. Antara lain dengan menemukan apa yg terbaik sesuai potensi yg dimiliki setiap klien. Jadi bukan semata-mata seperti yg selama in dilakukan, yakni menginjeksi atau memasukkan sistem ke tubuh seseorang. “Karena itu sama artinya dgn mengeluarkan klien dari ketidaknyamanan hidup, tetapi memasukkan kembali ke dalam lingkaran hidup lainnya. Katakanlah keharusan mengonsumsi obat atau menjalani terapi tertentu selama hidupnya. Padahal disisi lain, setiap orang memiliki potensi untuk mampu menjalani hidup lebih baik dan mandiri.
“Dilihat dari fitrahnya atau secara realitas, bukankah manusia Indonesia, mestinya dapar hidup secara layak, sehat walafiat, jasmani, maupun rohani?”
“Tanah, air dan lingkungan hidup di Indonesia sangat kaya. Aneka tanaman berkhasiat dan tanaman pangan, serta buah dan sayur, semua ada di Indonesia. Air – sumber kehidupan – juga melimpah. Cahaya matahari pun hadir sepanjang tahun. Bahkan, buah-buahan surga yg disebut-sebut dalam kitab suci, seperti anggur, delima dan lain-lain pun ada di Indonesia. Jadi, apa lagi yg kurang dan tidak kita miliki, sebagai modal untuk bisa menjalani hidup sehat”
Sayangnya menurut dr, Rasjidi , selama ini bangsa Indonesia secara life style termasuk soal makan terdikte oleh budaya dari luar.
Apa yang disampikan oleh dr, Kasim Rasjidi tersebut pada dasarnya adalah pengetahuan-pengetahuan kuno tentang kesehatan kuno yang memandang kesehatan secara holistik dan selama ini diabaikan ditanahairnya sendiri tapi justru mulai diadopsi budaya diluar.