Meditasi Lilin adalah sebuah metoda untuk mengasah mata agar mampu melihat dengan spirit.
Saya menyebarkan konsep meditasi relaksasi spirit agar seseorang mampu kembali menggunakan kemampuan spirit yang telah dimiliki sejak dalam kandungan. Kemampuan spirit ini telah mempengaruhi pertumbuhan fisik membentuk susunan tubuh dan mempengaruhi perkembangan mental dengan meletakkan dasar-dasar kepribadian manusia sejak dalam kandungan.
Setelah bayi lahir kemampuan spirit ini kemudian merangsang kemampuan emosional anak dengan belajar memahami diri dan lingkungan dari pengalaman yang dialaminya, belajar berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungan, serta membangkitkan semangat juang sehingga kepribadian anak dapat berkembang wajar.
Kemampuan spirit atau intuisi atau mata batin ini mulai berkurang peranannya setelah logika anak berkembang pesat. Mata pun kurang digunakan dalam menangkap perasaan dan pemikiran orang lain. Akhirnya kemampuan spirit ini hanya muncul saat seseorang mengalami krisis atau mungkin tidak pernah dimunculkan kembali.
Untuk mengembalikan kemampuan mata seperti yang dilakukan dan dirasakan waktu seseorang berada dalam masa kanak-kanak memerlukan latihan memusatkan perhatian dengan menggunakan mata. Yang bekerja dengan pemusatan ini bukan melihat dengan mata secara fisik yakni dengan menggunakan otot-otot mata, namun menggunakan perasaan. Mata hanyalah digunakan untuk menyalurkan pengeluaran energi. Untuk latihan pemusatan perhatian digunakan nyala lilin.
[Meditasi relaksasi spirit menggunakan media lilin ini pada prinsipnya memunculkan kembali spirit atau batin yang berkurang peranannya bagi manusia modern karena sistem sosial dan pendidikan yang lebih mengasah logika berpikir dibanding mengolah spirit atau batin. –Red]
Oleh Prof. Luh Ketut Suryani
Sumber:Buku Meditasi Lilin, Memasuki Pintu Hati, Luh Ketut Suryani, 2006