Manajemen Six Basic Energy adalah sebuah buku yang menarik, ditulis oleh seorang dokter. Buku ini berisi penjelasan tentang energi yang membentuk manusia, bagaimana pengelolaan energi tersebut agar dapat mencapai tujuan hidup.
Tujuan hidup manusia di dunia ini paling tidak berhubungan dengan tiga hal, yaitu memiliki kondisi kesehatan yang baik, mengalami kesuksesan dalam meraih cita-cita, dan memcapai kebahagiaan dalam kehidupan (baik hidup sekarang maupun kehidupan setelah mati)
Tujuan Hidup: Kesehatan, Kesuksesan, dan bahagia
Sebenarnya ada hubungan yang saling mempengaruhi antara ketiga tujuan hidup tersebut. Pemeliharaan kesehatan yang baik (jasmani dan rohani) akan mempengaruhi kebahagiaan yang pada akhirnya akan melahirkan preastasi yang optimal dalam hidup seseorang. Kesehatan sendiri dipengaruhi oleh rasa bahagia, rasa bahagia menimbulkan optimisme untuk maju dan berprestasi.
Kita juga dituntut memiliki keyakinan, motivasi, dan strategi yang positif serta ada unsur bawaan dan factor keturunan yang berpengaruh terhadap tercapainya kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan , yaitu enam energi dasar manusia.
Dengan menjaga keserasian enam energi dasar yang bekerja pada manusia, yang terdiri dari energi fisikal, instingtif, intelektual, emosional, spiritual dan transcendental, melalui pengembangan kesadaran yang tepat oleh keyakinan hidup yang positif, maka pengaruh-pengaruh bawaan kita yang positif dapat dikembangkan dan yang negative dapat dihilangkan atau paling tidak diminimalisasi.
[smartads]
Six Basic Energy (Enam Energi Dasar)
Energi yang menyusun manusia berasal dari basic energy yang merupakan “daya batin”manusia yang berasal dari daya batin universal(universal spirit) di alam semesta. Pada manusia daya batin ini mengalami perkembangan membentuk kepribadian(personality) manusia. Kepribadian mencakup seluruh pikiran, perasaan, kesadaran, dan ketidaksadaran, yang menghasilkan tingkah laku. Manusia pada hakikatnya terdiri atas fisik jasmani dan psikis rohani, yang semuanya merupakan bentuk dari energi.
Dalam kenyataan, berbagai bentuk energi sangat berkaitan dan menjadi satu kesatuan. Suatu proses metabolisme dalam badan manusia yang berasal dari makanan, akan dipakai untuk mendukung semua kegiatan fisik manusia, dan juga akan ditransfer untuk mendukung kegiatan psikis, seperti gejolak emosi, nafsu, dan pengalaman spiritual. Jadi transfer energi antarjenis dan pusat energi sangat giat berlangsung dalam diri manusia, bahkan antara dari dalam manusia dengan luar manusia, yaitu energi transendental.
Pengelolaan Basic Energy
Untuk mengelola enam energi dasar itu ada lima langkah yang perlu dicapai:
- Mengurangi dan Menekan Berkembangnya Energi yang Merusak. Jika kita mempunyai sumber energi yang merusak maka paling tidak ada tiga cara untuk menghadapinya:
- Mengubah citra diri. Citra diri yang rendah, merasa dirinya kurang dan tidak mampu akan merugikan mekanisme pemrograman otomatis dalam tubuhnya ke arah hal yang lebih positif. Karena itu kita harus mengubah citra diri kita kea rah yang lebih positif sehingga kita mempunyai kepercayaan diri yang besar untuk bisa berbuat lebih baik
- Sublimasi, yaitu mengubah kecendrungan energi negatif menjadi energi yang sesuai dengan norma-norma yang diakui dan keyakinan hidup yang positif. Jadi energi yang destruktif diubah menjadi energi yang konstruktif.
- Represi, yaitu menekan energi negative. Menahan diri dari impuls-impuls energi yang merusak termasuk dalam inti ajaran agama. Latihan menahan hawa nafsu telah di sediakan oleh agama, misalnya dalam agama Islam dengan puasa, sholat, zakat, serta ibadah yang lain.
- Mencapai keseimbangan enam energi dasar. Semua energi idealnya berkembang secara optimal, seimbang dan terintegrasi dengan baik. Jika ada energi dasar yang terlalu lemah maka akan mengakibatkan kelemahan dalam kepribadian.
- Mengembangkan Kecerdasan Energi Dasar. Pada prinsipnya seseorang dapat meningkatkan kecerdasan enam energi dasar dengan memiliki keyakinan hidup yang positif, motivasi hidup yang positif, dan strategi hidup yang positif.
- Menemukan Keunggulan Energi Dasar. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pribadi itu unik, tidak sama persis. Dengan adanya ketidaksamaan itu memungkinkan masing-masing orang mencari kekuatan pribadinya yang paling menonjol, agar bisa menjadi keunggulan bagi dirinya, sekaligus akan mewarnai profesi dan gaya hidupnya. Energi mana yang paling menonjol tergantung pada bawaan kepribadiannya, lingkungan, pendidikan yang diperoleh, motivasi hidupnya, kebutuhan-kebutuhan yang spesifik, dorongan nuraninya, interaksinya dengan energi dasar yang lain, dan rasa inferioritasnya (rendah diri) yang menimbulkan dorongan kea rah superioritas(percaya diri).
- Membebaskan Energi Positif Memcapai Keluhuran Hidup. Melalui pendewasaan berpikir, latihan rohani, wawasan yang matang, keyakina hidup yang positif, motivasi hidup positif, dan strategi hidup positif diharapkan kita bisa sampai pada taraf keluhuran hidup.
Oleh : dr. Bondan Agus Suryanto (Penulis Buku Six Basic Energi)
(disampaikan pada peluncuran buku Six Basic Energy pada tanggal 5 Maret 2009 di Istora , Jakarta. Judul lengkap: Mencapai Hidup Sehat, Sukses, dan Bahagia Melalui Manajemen Six Basic Energy)
Tentang Penulis:
Dr. Bondan Suryanto saat ini bekerja sebagai Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pendidikan dokter diperolehnya dari Fakultas Kedokteran UGM. Saat ini sedang mengambil S3 di UGM setelah sebelumnya memperoleh M.A. dari university of Leeds, England.