
Menu agar jantung sehat harus ditunjang oleh pilihan makanan yang tepat
Pada umumnya manusia lahir dengan jantung yang normal. Hanya sebagian kecil yang memiliki jantung abnormal. Kebiasaan berolah raga secara rutin sejak kecil membuat jantung menjadi lebih sehat karena memiliki otot-otot jantung yang lebih kuat. Sehingga sekali memompa akan mengalirkan darah lebih banyak di banding yang kurang berlatih(berolahraga).
Selain faktor otot jantung yang kuat karena olahraga maka sejumlah mineral adalah vital bagi jantung. Kalium(potassium), kalisum(calsium), zinc, copper, chromium, magnesium, manganese, selenium, vanadium dan vitamin A. Idealnya mineral ini pada kondisi tidak kekurangan tapi juga tidak berlebih.
Untuk menjaga agar fungsi jantung tetap sehat maka kita juga harus memperhatikan soal makanan. Inilah beberapa tips yang menyangkut menu makanan untuk menjaga agar jantung tetap sehat.
1. Sebagai alternatif minyak kelapa adalah minyak jagung, minyak biji matahari, minyak kacang, minyak biji kapas.
2. Hindari lemak hewan, seperti lemak sapi, kambing, sbg nya.
3. Batasi makanan sumber kolesterol, yakni dengan membatasi makan daging hingga tiga sampai 4 kali dalam seminggu, dan tiap hari tak lebih dari 100 gr.
4. Batasi makan kuning telur empat sampai lima butir seminggu.
5. Hindari makan jeroan seeprti otak, hati,usus,ginjal dan babat.
6. Hindari kue-kue yang dibuat dari susu, kuning telur, dan mentega.
7. Makan lebih banyak ikan dan ayam sebagai pengganti daging.
8. Makan banyak sayuran dan buah-buahan yang mengandung serat.
9.Cara pengolahan makanan yang baik untuk penderita jantung adalah, di kukus (pepes dan tim), di panggang asal jangan terlalu gosong, di bakar, di tumis dan di rebus.
Makan Ikan Mengurangi Resiko Mati Mendadak
Riset sekitar tahun 1980 menemukan penduduk asli Greenland, kendati banyak mengonsumsi menu berlemak, kematian disebabkan jantung koroner hanya sedikit. Ternyata mereka banyak mengonsumsi ikan. Ikan mengandung lemak tak jenuh ganda Ome3. Kemudian diketahui jenis lemak ini adalah pelindung jantung.
(Dari berbagai sumber)
“Ganti minyak kelapa dengan minyak jagung, minyak biji matahari, minyak kacang, minyak biji kapas, dan minyak lain yan tergolong non lemak.”
Pernyataan yang saya copy-paste itu -mohon maaf- sependek pengetahuan saya, menyesatkan. Sebagai minyak masak (yang harus dipanaskan), minyak kelapa merupakan lemak jenuh yang justru paling stabil ketika dipanaskan dibanding minyak jagung dkk tersebut. Sebaliknya, minyak jagung dkk. merupakan lemak kurang jenuh, yang jika dipanaskan justru lebih mudah rusak dan berubah menjadi lemak trans yang bersifat hiperlipidemik (menaikkan kadar lemak darah, khususnya lemak trans – yang justru meningkatkan risiko penyakit jantung). Namun, jika kita mengonsumsi minyak-minyak tsb sebagai minyak salad (dimakan mentah, tanpa harus dipanaskan dulu), lemak kurang jenuh seperti minyak jagung dkk, lebih unggul.
Pernyataan ” … dan minyak lain yang tergolong non lemak” ini tidak jelas pengertiannya. Maksudnya apa? Istilah “minyak” dan “lemak” itu konsensus ilmiah guna membedakan antara lemak hewani (lemak) dan lemak nabati (minyak). Baik lemak maupun minyak, keduanya sama-sama merupakan (ikatan/molekul) lemak. Jadi, minyak non lemak itu yang mana?
Mohon maaf jika kurang berkenan.
Terima kasih dan banyak salam:
WH
“Batasi makanan yang terbuat dari kelapa, santan, adan marharine.”
Pernyataan yang saya copy-paste di atas boleh jadi sudah (maaf) jadul. Hasil riset mutakhir terus berkembang. Memang santan yang dimasak berlebihan seperti gulai dan margarin dapat meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung, karena dapat mempersempit aliran darah. Tapi tidak demikian dengan santan segar.
Kesimpulan hasil riset mutakhir menyebutkan, lemak dalam santan segar bersifat menyehatkan jantung. Santan segar adalah santan berasal dari kelapa parut yang diperas dengan air masak dan setelah itu tidak dimasak lagi (langsung dikonsumsi). Misalnya untuk campuran cendol, dan juga kolak (santan segar dicampurkan setelah kolak hangat). Di dalam santan segar ini terdapat senyawa bersifat hipolipidemik (menurunkan kadar lemak jahat), namanya asam laurat – yang hanya terdapat dalam ASI.
Mohon maaf jika kurang berkenan.
Terima kasih dan banyak salam:
WH
Terimakasih mas Wied. Nanti kami akan menggunakan beberapa referensi agar informasi yang ditampilkan adalah riset terbaru dan updated.
Soal santan kelapa saya sepakat. Riset terbaru ternyata banyak megubah pandangan riset sebelumnya.
Kadangkala memang pengetahuan juga tidak bebas nilai.
Terimakasih
Perkenankan aku menambahi tentang Suku Inuit di Kutub Utara. Mereka hidupnya makan ikan, ya benar. Lemak binatang lain yang disebut Karibau, mirip kijang. Kadang lemak binantang ini di buat busuk dan mereka makan mentah. Bahkan beberapa tulisan mengatakan mereka hidup hampir secara karnivora, tak pernah makan karbohidrat. Kesehatan mereka prima. Benar prima. Mereka tak punya sakit jantung walaupun makan lemak binatang terus terusan. Tak ada diabetes diantara mereka. Juga tak diketemukan sakit kanker diantara mereka. Namun angka kanker semakin naik sesuai dengan sentuhan mereka dengan kebudayaan barat yang berdiet tinggi gula. Semakin banyak sentuhan mereka dengan kebudayaan barat, semakin tinggi penyakit kanker mereka.
Apakah karena mereka hidup ditempat yang ekstrim dingin ? Ada suku lain yang hidup di Sahara. Mereka adalah suku Masai. Mereka makan daging, susu, darah segar. Carnivorous kata tulisan itu. Mereka ramping, lebih tinggi daripada suku-suku tetangga yang menetap dan bertani. Hebatnya gigi mereka lebih putih daripada gigi kita. Padahal tak pernah bersikat.Mereka tak mengenal keropok gigi seperti suku Inuit.
Tentang makan santan. Ada suku Tokelau di atol yang terpisah dekat dengan New Zaeland. Asupan lemak jenuh mereka 56% dari total kebutuhan kalori harian. Ingat literatur modern menganjurkan hanya 7 persen lemak jenuh.Mereka mengasup kelapa. Mereka sehat. Tak ada penyakit jantung. Tak ada diabetes. Mereka mulai “tertular” penyakit ini setelah pindah ke New Zaeland. Suku Tokelau yang pindah ke New Zaeland mulai terkena penyakit jantung, diabetes, asam urat. Sementara yang tinggal di pulau tetap sehat.