Menurut Deepak Chopra, “Bernafas adalah jembatan yang penting antara tubuh, pikiran atau mental, dan jiwa. Setiap kondisi perubahan mental, akan tercermin pada nafas lalu tubuh”.
Karena bernafas terjadi secara otomatis sebagian besar dari kita lupa cara bernafas yang benar. Cara bernafas yang benar justru terjadi ketika kita masih kanak-kanak. Ketika kita masih bayi kita menggunakan pernafasan perut dan dalam tetapi semakin dewasa bergeser menjadi pernafasan dada yang dangkal.
Penelitian yang dilakukan seorang guru besar di Georgetown Universty, James S Gordon, menunjukkan bahwa nafas yang perlahan dan dalam adalah obat stress nomor satu.
Menurut Gordon, semakin banyak udara segar memenuhi semua bagian paru-paru maka proses pertukaran oksigen menjadi semakin efisien. Banyak perubahan akan terjadi, irama jantung menjadi lebih perlahan, tekanan darah turun, otot mengendur sehingga ketegangan berkurang, pikiran pun menjadi lebih tenang. Saat bernafas semestinya perut dikembangkan ketika mengambil nafas, sehingga diafragma bisa berkontraksi semaksimal mungkin. Dengan demikian rongga dada akan terbuka seluas-luas untuk menampung oksigen dari luar. Dengan meningkatnya suplai oksigen ke otak, kita tidak lagi merasa grogi, bingung dan tertekan.
Semoga artikel “Nafas adalah Jembatan Antara Tubuh, Pikiran dan Jiwa” bermanfaat bagi Anda”.