Setiap manusia dikaruniai bakat masing-masing. Termasuk bakat seni. Bahkan saya percaya, setiap orang sebenarnya punya bakat seni masing-masing. Tinggal bagaimana mereka mengeksplornya. Dan menjadikan sense of art itu sebagai salah satu dari value of life, atau nilai hidup yang berharga.
Seorang ternama pernah mengatakan, bahwa ”Sesungguhnya bakat itu hanyalah satu persen, sisanya adalah kegigihan”.
Salah satu cabang seni yang banyak peminatnya, adalah musik. Seni musik memiliki tempat tersendiri dihati setiap orang. Termasuk musik klasik, yang oleh sebagian orang masih digolongkan sebagai musik rumit meski indah.
Musik yang hanya bisa dinikmati oleh orang-orang yang hanya faham tentang musik. Tapi sebenarnya tak sedikit orang yang bisa menikmati keindahan musik klasik tanpa harus merasa rumit. Itulah hebatnya seni. Orang tak harus menjadi pakar seni dulu untuk bisa menikmati keindahannya.
Seperti cabang seni lainnya, seni musik juga memberi spirit tersendiri bagi penikmatnya. Lewat nada-nada indahnya, karakter vokal penyanyinya, dan lirik yang bagus, maka musik menjadi satu kesatuan yang saling menghidupkan. Hidup tidak hanya ditelinga kita, tapi merasuk jauh kedalam jiwa. Bahkan musik tanpa vokalis, dan hanya memainkan instrumennya saja seperti jenis musik instrumentalia, akan tetap indah bila harmonisasinya terjaga. Begitu pula bila hanya mengandalkan olah vokal seperti acapella. Harmonisasi masing-masing karakter suara yang saling mendukung, akan menciptakan nada-nada yang menakjubkan. Antara bariton, sopran, ataupun tenor.
Karena itulah musik juga banyak dipakai sebagai salah satu pengobatan alternatif. Dan dikenal dengan istilah music therapy. Contohnya adalah musik klasik Mozart. Bahkan konon, mendengarkan musik klasik setiap hari selama dua jam dengan penuh konsentrasi, mampu mengalirkan energi positif, dan meminimalisir energi negatif akibat polusi jiwa dari masalah yang kita hadapi sehari-hari. Dalam hal ini tentunya tidak hanya terbatas pada musik mozart, tapi hampir semua musik klasik.Therapy mozart juga banyak digunakan untuk membantu stimulan otak bayi dalam kandungan. Agar bayi lebih cerdas. Sistem motoriknya berjalan dengan sempurna. Dan tentunya masih banyak lagi manfaatnya bagi bayi.
Namun bila kita bicara musik. Spirit yang mampu menghasilkan energi positif bagi pendengarnya, tak terbatas pada musik klasik. Jenis musik lainpun mampu menghasilkan energi positif bagi pencintanya masing-masing. Yang menggemari musik keroncong misalnya, alunan lembut iramanya, mampu membangkitkan spirit tersendiri. Hati bahagia bila mendengarnya. Hingga perasaan menjadi tenang. Begitu pula pop manis, jazz, dangdut, bahkan musik cadas seperti hard rock, yang konon lebih sering mengalirkan energi negatif pada pecintanyanya , akibat sering menimbulkan kerusuhan. Sebenarnya bila kita mampu menikmatinya dengan rasa tanggung jawab, tertib dan penuh penjiwaan, maka meskipun terkesan meledak-ledak, musik cadaspun akan memberi spirit tersendiri bagi penggemarnya. Umumnya musik rock lebih dikenal sebagai musik pelarian bagi jiwa-jiwa pemberontak atau anti kemapanan. Padahal hal itu tidak selalu benar. Musik, bagi pecintanya adalah sarana pelepasan energi negatif, penyalur energi positif, penyemangat hidup selama kita mampu mengambil manfaatnya bagi kesehatan jiwa.
Tidak hanya menikmatinya sambil lalu. Bahkan musik juga mampu menghadirkan kenangan. Terbukti kita sering merasa melankoli hanya karena mendengar lagu-lagu bernada sendu. Perasaan kita menjadi terbawa, terhanyut. Perasaan kita juga bisa bergelora bila mendengar lagu yang mampu membangkitkan rasa nasionalis, seperti dalam lagu-lagu perjuangan.Adapun yang dimaksud sedih ataupun bahagia dalam konteks yang tepat, adalah bila musik yang kita dengar itu dalam timing dan moment yang tepat pula. Kenangan pada peristiwa tertentu, baik sedih maupun bahagia.
Musik tak hanya menyentuh jiwa manusia serta menstimulus otak, ternyata juga memberi pengaruh terhadap hewan dan tumbuhan. Dalam sebuah artikel di majalah kesehatan ada pengalaman dari beberapa tokoh publik dan juga masyarakat biasa, bagaimana tumbuhan yang dipelihara mereka berkembang dengan pesat karena setiap hari diperdengarkan musik klasik. Atau dahan yang tumbuh dekat jendela kamar anaknya, suatu hari terlihat agak menjauh dari jendela. Mungkin karena si penghuni kamar terlalu sering memutar lagu berirama keras. Seolah dahan tersebut terganggu ketenangannya. Hingga suatu hari saat musik diganti dengan lagu klasik atau yang berirama lebih lembut untuk beberapa lamanya, dahan yang menjauh itu lama –lama seperti kembali ke posisi awal, bahkan seakan mengarah lebih maju kearah kamar. Percaya atau tidak, sepertinya hal itu masuk akal mengingat tumbuhanpun sebenarnya berjiwa.
Seperti juga yang terjadi pada hewan. Dalam salah satu kisahnya diserial rumah kecil, penulis Laura Ingalls menceritakan bagaimana ayahnya berkisah tentang sang kakek yang mampu membuat srigala lapar menjadi lebih tenang dan tak lagi gelisah. Saat itu pondok sang kakek ditengah hutan dikepung oleh sekelompok srigala yang marah karena lapar. Mereka melompat-lompat kearah jendela didekat loteng. Dan menggaruk-garuk dinding rumah yang terbuat dari kayu. Sang kakek yang sempat cemas, bukannya mengambil senapan, tetapi malah mengambil biolanya. Lalu dengan kepiawaiannya sang kakek memainkan nada-nada indah ditengah malam musim dingin, saat gerombolan serigala tengah mengancamnya disekeliling rumah. Setelah beberapa lama, sang kakek mengintip srigala-srigala tersebut. Ajaib…kelompok serigala yang sedang marah itu tak lagi melompat-lompat, menggeram dan mundar mandir. Tapi mereka terlihat duduk rapi berjejer diluar. Seakan dengan khusyuk ikut menikmati alunan biola kakek. Saat kakek tertawa geli lalu sengaja menghentikan biolanya, namun serigala-serigala tersebut kembali kelihatan gelisah dan mondar mandir menggeram-geram. Lalu kakek menggesek biolanya kembali seraya memainkan nada-nada yang lebih menyayat dan melengking. Tapi tetap menjaga harmonisasinya. Hingga gerombolan serigala itu takjub dan sesekali ikut melolong melengking tinggi, lalu terdiam duduk kembali dengan khusyuk. Tak berapa lamapun srigala-srigala itu pergi dengan tenang. Hingga kakekpun selamat.
Musik memang memiliki getar energi tertentu yang mampu mengalirkan energi positif menjadi energi negatif atau malah sebaliknya, bila kita tak mampu mengambil manfaatnya dengan tepat. Karena musik adalah bagian dari bahasa semesta yang membawa pesan tersendiri bagi jiwa-jiwa pendengarnya. Baik yang terlibat didalamnya seperti seniman musik, maupun yang memilih sebagai penikmat keindahannya saja, seperti saya.
Musik adalah bagian dari makanan jiwa. Seperti seni lainnya yang mampu memberi inspirasi serta spirit bagi makhluk Tuhan dimanapun. (SY)
Ya, pasti — musik yang mengalun lembut sesuai alunan irama semesta akan memberikan keselarasan sel2 tubuh dan membuatnya menjadi sehat