Tentang NLP (1)

Apa itu NLP

NLP presupposition
NLP presupposition

NLP adalah singkatan dari Neuro Linguistik Programming. Kata neuro merujuk  pada sistem syaraf, jalur mental bagi pancaindra agar kita bisa mendengar, melihat,mengecap, membaui, dan merasa. Kata ‘linguistic’ merujuk pada kemampuan kita menggunakan bahasa dan bagaimana kata-kata atau frasa spesifik mencerminkan jagad mental kita.

“Linguistic” juga merujuk pada “silent language” atau “ bahasa tanpa kata” berupa sikap tubuh, isyarat tubuh, dan kebiasaan hidup yang mencerminkan gaya pikiran kita, keyakinan kita, dan banyak lagi.

Kata “programming” dipinjam dari ilmu komputer untuk mensinyalkan bahwa pikiran, perasaan, dan tindakan kita adalah program-program kebiasaan yang bisa diubah dengan meng-upgrade “perangkat lunak mental” kita.

Prinsip-prinsip pikiran

Psikologi klinis tradisional pada intinya terkait dengan upaya menggambarkan kesulitan-kesulitan, mengkategorikan kesulitan-kesulitan itu, dan mencari penyebab historisnya. NLP lebih tertarik pada bagaimana pikiran , perasaan dan tindakan kita bekerja bersama untuk menghasilkan pengalaman tertentu.

NLP diawali dengan prinsip-prinsip baru bagaimana pikiran bekerja. Prinsip-prinsip atau asumsi –asumsi ini disebut NLP presupposition. Pikiran, perasaan, dan tindakan spesifik kita secara konsisten selalu memproduksi hasil yang spesifik.

Kita boleh saja senang atau tidak senang terhadap hasil itu. Namun jika kita mengulangi pikiran, perasaan dan tindakan itu maka kita akan mendapatkan hasil yang sama. Proses itu berjalan dengan sempurna. Jika ingin mengubah hasil itu, maka kita harus mengubah pikiran, perasaan dan tindakan kita.

Begitu kita bisa secara spesifik memahami bagaimana menciptakan dan mengelola pikiran dan perasaan terdalam kita maka bukan masalah sulit bagi kita untuk mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih berguna.

(sumber: NLP The New Technology of Achievement, gambar: nipoption.com)

Leave a Comment